Ikuti Saya di:

Pelajaran berharga dari SI RENTA dari jepara

sebenarnya postingan ini sudah sangat lama disave namun blum di posting, sekalain muncul akang posting aja,
akhir tahun 2008 aku ke jepara, tepatnya daerah bansri dalam hal metologi pembelajaran cara cepat baca kitab kuning, kebetulan ku diutus oleh lembaga, misiku ingin memberantas buta huruf arab gundul tanpa belajar dengan waktu yang lumayan cukup lama, selama perjalanan banyak pengalaman yang aku dapatkan baik keilmuan, link, manajement, dan perjalanan yang cukup melelahkan, namun ada satu yang membuatku kagum dan ingat sampai sekarang, mungkin ceritaku ini bisa untuk cambuk bagi mereka yang menganggap dunia dan isinya segala-galanya,


mentari pagi mulai tersenyum ditambah desir angin dingin jepara merasuk ke ubun-ubun ku lihat jam menunjukkan 07.00 tanggal 12 november 2008 aku baru ingat bahwa pagi ini aku harus bergegas untuk pulang, ku usahakan sepagi mungkin, masih terdengar suara anak-anak santri membaca bacaan wirid khas pesantren amsilati jepara, ku mengajak kedua temanku dari kalimantan yang kebetulan mereka juga akan pergi meninggalkan jepara, soalnya waktu training kita sudah habis, setelah pemitan ke semua guru-guru dan mengambil sertifikat kenang-kenangan ku berangkat bersama kedua temanku, tak beberapa saat kita sudah sampai di terminal pati dengan angkot warna kuning yang cukup lega, soalnya masih terbilang sangat pagi, kedua temenku pamit soalnya mereka dari kalimantan dan lain jalur dengaku, ku langsung naik bis jurusan surabaya, bisa yang ku tumpangi tak begitu nyaman, maklum tarif ekonomi, tapi aku usahakan senyaman mungkin dan duduk di kursi no.02 dari belakang, tak beberapa saat ku terlelap, dan terbangun lagi tepat di daerah sarang, disinilah pelajaran itu aku dapat,,, beberapa saat ku lihat ada kakek tua sekitar umur 80-an, dan pas duduk di sampingku, pertama aku tdak begitu memperhatikan kakek ini,

tapi lama-kelamaan entah kenapa aku jadi iba dengan kakek ini seakan hatiku menangis, mengingat keadaan kekek ini yang sangat renta dan tua seakan tak ada yang mengurus, ditambah pakaian yang tak layak pakai, songkok penug tambalan , kancing baju sudah banyak yang tak ada, sandalpun juga bekas dan sangat kusam, aku jadi ingat...ya allah kanapa kau begitu cepat memanggil kakekku dulu ke hadiratmu, andai dia masih hidup aku akan berusaha sebaik-baiknya untuk membahagiakan dia,,,,itu yang selalu ku ingat, dari raut wajahnya aku berkeyakinan kakek ini sudah lama tidak makan, sambil sesekali memegangi perutnya, aku bermaksud membelikanya makanaan untuknya, namun setelah datang pedagang asongan dia selalu menolaknya seakan dia sangat menjaga uangnya dari belanja,,,,tapi betapa takjupnya aku



betapa merasanya aku jikalau diri ini hina,,,,,diri ini selalu mementingan perut sendiri,,,kenapa tidak?????/karena tak lama setelah pedagang asongan tadi pergi datanglah pengamen anak kecil ,,dan tanpa pikir panjang kakek tadi menghampiri bocah tersebut dan memberinya uang seingat ku 1000rp cukup banyak jika melihat keadaan kakek ini,,tak lama lagi di tempat pemberhentian bis entah didaerah mana aku juga gak begitu perhatian, karena perhatiannku tertuju kek kakek ini, naik seorang nenek renta lagi-lagi pengamen, tanpa pikir panjang kakek ini mengeluarkan lagi uang dari dompetnya yang sangat lusuh dan tanpa resleting, 1000rp, selang beberapa menit lagi datang lagi pengamen, dan kakek tua renta tersebut memberinya 1000rp lagi, aku tak bisa menghitun berapa pengamen yang naik ke bis sejak pertemuanku dengan kakek ini, yang pasti sangat banyak,,dan tak pernah ada yang terlewatkan melainkan kakek tersebut mengasih dg rupiah 1000, tanpa ku sadar aku menangis melihatnya, dan aku terkejut ketika kakek tadi bilang STOP dan melihat isi dompetnya, yang aku yakin telah kehabisan uang, dan kakek tersebut membayar ongkos dan turun disitu, aku tidak tau persis daerah apa itu,

bukan tenang aku terus terbayangi wajah kakek tadi, tanpa terasa aku tambah jadi menangis, di atas bis, yang kupikirkan"BAGAIMANA KAKEK TERSEBUT MENYAMBUNG HIDUPNYA"
dan KENAPA AKU TAK MEMBANTUNYA??HANYA TERHERAN MELIHAT BUDI MULIANYA"

ku terus berdoa "ya allah jika ada kekek seperti itu??? mungkinkan ada pemimpin yang seperti itu atau paling tidak menyerupai kebajikannya???
dan ku merasa betapa hinanya aku, aku makan enak, tidur nyenyak, tanpi memikiran PERNAHKAH AKU BERBAGI???PERNAHKAN AKU MEMBUAT MEREKA YANG MENCARI PENGHIDUPAN SETENGAH MATI TERSENYUM???? ATAU PALING TIDAK KU MENDOAKAANYA????

Ya allh hinanya aku,,,,lemahnya aku,,,,aku tak sekuat kakek itu,,,,ya allah.....berikan aku sedikit mata hati agar aku bisa berbagi atau paling tidak membuatnya tersenyum dengan doa.....


ditulis oleh .nurul jamal habaib
untuk

"MEREKA YANG MENGANGAP DUNIA SEGALANYa"

cerita ini bukan cerita HOT, Cerita Dewasa, Cerita Seks, yang banyak dicari remaja saat ini Namun ini adalah kisah yang mengandung hikmah