Suami dan pengemis
Dikisahkan dari al-ghazali: Ada seorang laki-laki yang kaya raya.Pada suatu hari,dia dan isterinya sedang makan diteras rumahnya.Sang suami menyantap hidangan dengan lahap.Tak lama kemudian,terdengar suara pengemis meminta-minta"Tuan,tolong sedekahkan padaku sepiring makanan!".Sang isteri segera mengambil potongan daging ayam,dan hendak memberikannya pada pengemis itu.Tapi tangan suaminya mencegahnya,"sudah biarkan saja pengemis itu!"ujar suaminya tersebut,sang isteri menurutinya.
Dan akhirnya,hari berganti hari,bulan berganti bulan.Kekayaan laki-laki tersebut perlahan menyusut drastis.Banyak dari beberapa usahanya yang bangkrut,dan laki-laki itupun jatuh miskin.Semua kekayaannya sirna,sampai-sampai laki-laki itu bercerai dengan isterinya.
Hari-haripun bergantiHingga akhirnya isterinya itu menikah lagi dengan laki-laki yang sangat kaya raya.Pada suatu hari,wanita itu makan didalam rumahnya bersama suaminya yang baru.Takkala sedang menyantap hidangan,terdengar suara pengemis yang meminta-minta dari luar"tolong tuan,aku adalah orang miskin yang kelaparan.Tolong berikan aku makanan!".Mendengar teriakan tersebut,sang wanita langsung mengambil sepotong daging ayam,dan pergi keluar untuk memberikan potongan daging ayam itu.Namun tak lama kemudian,sang wanita tersebut kembali ke dalam rumah dalam keadaan menangis.Suami barunya itu mengerutkan dahi,heran melihat isterinya itu menangis."ada apa gerangan?,mengapa engkau menangis?"tanya suami barunya itu.Dalam isak tangisnya,sang isteri menjawab,"Pengemis tadi adalah suamiku yang dulu.ketahuilah,sebelum aku menikah denganmu,aku pernah makan bersamanya diteras rumah.Disaat kita makan,terdengar suara pengemis meminta-minta makanan.Aku hendak memberikan sepotong daging untuknya,namun mantan suamiku itu mencegahnya!.Tak kusangka keadaannya melarat seperti sekarang.
Mendengar penuturan istrinya,dengan tersenyum suami barunya itu berkata"ketahuilah isteriku,akulah pengemis dahulu yang pernah diusir oleh suami pertamamu itu".
HIKMAH: Kehidupan itu berputar.adakalanya senang,susah bahagia derita,panas,dingin,sehat,sakit,kaya dan miskin,semua takkan pernah terduga.
Maka dari itu,seyogyanya kita sebagai muslim,harus selalu mempunyai sifat kasih sayang terhadap makhluk Allah S.W.T.
Semoga cerita di atas membawa hikmah dan renungan bagi kit semua.
dikirim oleh
:alan maulana(siswa hb.salim assatiri yaman